Wednesday, April 26, 2006

RUU APP 2

Seperti yang telah kukemukakan dalam artikelku yang berjudul “RUU APP?”, bahwa masalah yang paling mendasar dari mengemukanya RUU APP adalah cara berpikir laki-laki yang senantiasa memandang perempuan sebagai objek seksual. Ingin sekali lagi lewat artikel ini aku mengatakannya kembali. Terutama bagi seseorang yang telah berusaha mengirimkan komentarnya, tanpa menyebutkan identitas dirinya, hanya menyebutkan alamat blognya yakni di http://ruuapp.blogspot.comKalau orang-orang berpikir bahwa mereka-mereka yang tidak setuju dengan adanya RUU APP berarti mereka (termasuk aku di sini) pro pornografi dan pornoaksi, itu SALAH BESAR. seperti yang telah kutulis juga di artikel sebelum ini, apakah dengan menutupi seluruh tubuh perempuan, akan selesai permasalahan porno-pornoan ini? TIDAK. Karena yang porno itu tidaklah terletak pada tubuh perempuan, melainkan pada OTAK LAKI-LAKI yang selalu berpikir bahwa perempuan adalah objek seksual semata. Dengan mengatakan, “Salahkan saja Tuhan yang telah menciptakan tubuh perempuan begitu indah untuk dinikmati”, itu berarti anda menunjukkan diri sebagai orang yang hanya berani melempar batu dan sembunyi tangan. Anda yang melempar batu dan tidak mau mengakui. Anda yang menikmati tubuh perempuan dengan mata jalang anda, tapi yang anda salahkan adalah Tuhan yang telah menciptakan perempuan. Anda yang tidak mampu mengontrol otak anda yang berpikiran ngeres, perempuan yang disalahkan. Anda yang salah namun mengambinghitamkan perempuan. Apakah dengan menyeragamkan semua perempuan untuk memakai baju yang sama—menutupi seluruh tubuh mereka—akan menghentikan praktek perkosaan dan pelecehan seksual? TIDAK, selama otak laki-laki tetap ngeres. Justru, mereka akan semakin penasaran untuk melihat ada apa dibalik pakaian perempuan? Mereka akan semakin tertantang untuk mengetahui ada apa di balik tubuh yang ditutupi rapat itu.Apakah dengan menjauhkan VCD-VCD BF maupun majalah-majalah porno itu dari rumah anda—dalam lingkup kecil—dan seluruh Indonesia—dalam lingkup besar—akan menyelesaikan semua permasalahan ini? TIDAK, selama laki-laki tidak berubah cara berpikir mereka untuk lebih menghormati perempuan; bahwa perempuan bukan makhluk yang hanya untuk dilecehkan.Kita harus berusaha mencari jalan keluar untuk mengurangi praktek perkosaan dan pelecehan seksual, termasuk juga perdagangan perempuan dan anak-anak dari akarnya, bukan hanya sekedar memenjarakan kaum perempuan dengan adanya RUU APP itu, tapi tidak memenjarakan kaum laki-laki yang telah melecehkan kaum perempuan, atau pun kalau memenjarakan namun tanpa hukuman yang setimpal. Tatkala ada tayangan-tayangan di televisi yang menunjukkan bagian-bagian tubuh yang bagi sebagian kaum laki-laki menjadi bernafsu, apakah yang salah si perempuan itu? TIDAK. Salahkan saja itu kaum kapitalis yang mengambil keuntungan dari para perempuan yang membutuhkan uang, dan itu mungkin satu-satunya cara mereka mencari uang. Karena kalau pun toh para perempuan itu menolak untuk tampil seperti itu di layar televisi, atau pun di mana saja, kaum kapitalis yang memiliki uang akan mencari perempuan-perempuan lain yang bersedia. Jangan salahkan kaum perempuan yang terpojok seperti itu, tanpa mengambil tindakan apa pun kepada mereka yang telah memproduksi tayangan seperti itu.
Jangan salahkan kaum perempuan yang dengan sangat terpaksa menjual tubuhnya untuk mencari sesuap nasi, karena kalau tidak ada konsumen—yang nota bene kaum laki-laki—mereka-mereka pun akan berhenti. Mereka ada karena kaum laki-laki yang brhidung belang itu ada.Bacalah puisi di bawah ini yang kebetulan kudapatkan dari seorang teman, yang aku yakin sudah beredar bebas di internet.

Aku Pria Jalang
Dari Kumpulannya Yang Terbuang
Aku Kecantol Wanita Jalang
Demi Tubuhnya Kuhambur Uang
Gejolak Hasrat Nafsu Berpetualang
Membuat Masakan Di Rumah Terasa Kurang

Aku Anak Manusia, Aku Anak Malang
Affairku Akhirnya Tercium Orang

Karir Sukses Akhirnya Hilang
Karena Ada Kelemahanku Yang Bisa Diserang

Semuanya Hancur Gara-gara Selembar Kutang
Kepada Siapa Aku Pantas Berang?
Semua Kesalahan Kulimpahkan Kepada Si Jalang

Tetapi Sebenarnya Godaan Si Wanita Jalang
Takkan Mempan Kalau Akunya Sendiri Tidak Jalang!
Kesadaran Selalu Datang Menjelang Petang
Kini Yang Ku-punya Tinggal Tulang
Tapi Sebelum Aku Berpulang

Aku Ingin Berpesan Kepada Sesama Hidung Belang !
Kiamat segera datang.......!!!!
Tobatlah mulai sekarang......

Dan juga puisi berikut ini yang dikirimkan oleh seorang teman untukku.

a womans prison is in the mind
a mans prison he will find
that pale yellow wallpaper around the room
helps the thoughts and helps to groom

each person has the truth inside
all it needs to open wide
truth and honesty with careful thought
deceit and hate we need to halt

look outside at the sun and rain
we need them both like wheat and grain
food for thought we have within
let it out to stop decayin

women and men must live together
or end up as cold as a glacier
so dont think of life as a strangled cry
think of life as a small mayfly

flying free up in the air
looking at life so happy and fair
explosions of colour up high and below
red, blue, and green and even YELLOW.

Hidup ini akan lebih indah jika laki-laki perempuan saling menghormati, saling meyakini keberadaan masing-masing di dunia ini untuk saling melengkapi, dan bukan untuk satu pihak yang merasa lebih berkuasa untuk kemudian melecehkan pihak yang lain, memenjarakan satu pihak karena justru dialah yang tidak mampu mengontrol diri sendiri.
Thanks for your attention.
11.12 270406

No comments:

Post a Comment